Regional
Kategori
Event
DOWNLOAD IDN APP SEKARANG!
Beberapa aplikasi Android tak ubahnya seorang teman, pada awalnya mereka mengatakan akan membantu atau menghibur kamu, namun faktanya, di akhir mereka hanya ingin menyakitimu. Play Store – rumah bagi jutaan aplikasi Android, sering mendapatkan kritikan keras untuk pendekatan kurang tegas terhadap penyaringan konten yang tidak aman.
Karenanya jika tidak berhati-hati, HP kamu bisa saja dibobol dan data-data penting yang ada di dalamnya, dirampas oleh mereka yang tidak bertanggung jawab. Untuk mengurangi kemungkinan itu dan sebagai tindakan pencegahan, berikut 7 aplikasi populer di Android yang wajib kamu hindari.
ES File Explorer merupakan salah satu aplikasi file manager terbaik dan sangat populer, dengan total jumlah unduhan yang masif. Namun, ada baiknya untuk tidak mengunduh aplikasi ini. Versi gratis ES dipenuhi dengan bloatware dan adware yang akan terus menerus meminta penggunanya untuk mengunduh aplikasi tambahan via notifikasi pop-up yang tidak dapat dinonaktifkan.
Situasinya semakin buruk ketika pada April 2019, ES ‘ditendang keluar’ dari Play Store karena melakukan praktik klik iklan secara otomatis di perangkat pengguna tanpa mereka pengguna sadari. Meski sudah hilang, ada baiknya untuk menghindari aplikasi serupa dan menggunakan yang lebih pasti seperti Files by Google.
Sebelum diakuisisi oleh Cheetah Mobile pada tahun 2015, QuickPic Gallery digunakan oleh banyak orang sebagai aplikasi galeri foto favorit. Namun kini, QuickPic jadi salah satu aplikasi berbahaya, terutama setelah pengguna Google Plus menemukan bahwa QuickPic mulai mengunduh data pengguna dari server perusahaan.
Di akhir tahun 2018, QuickPic dihapus dari Play Store, sebelum akhirnya kembali pada tahun 2019. Saat ini adalah banyak aplikasi di Play Store dengan nama QuickPic, sehingga sulit untuk menemukan mana yang asli. Karenanya, ada baiknya untuk tidak menginstal aplikasi bernama QuickPic dan gunakan yang lebih kredibel seperti Photos dari Google.
Saking populernya, CLEANit – aplikasi pembersih file sampah, telah diunduh sebanyak 10 juta kali dan mendapat 85 persen ulasan bintang 4 atau 5. Namun, sama seperti ES File Explorer dan QuickPic Gallery , ini juga patut kamu hindari. Mengapa? sebab sebagian besar dari apa yang diiklankan pada dasarnya merugikan HP pengguna.
Beberapa contohnya seperti membersihkan cache hanya akan memperlambat HP kamu terutama ketika membuka kembali aplikasi-aplikasi tertentu. Membersihkan RAM juga hanya akan menyebabkan lebih banyak penggunaan baterai dan juga, mematikan aplikasi yang berjalan juga tidak benar-benar menghemat baterai HP kamu. Gunakan Greenify sebagai alternatif yang lebih baik.
Baca Juga: 7 Aplikasi Review Makanan Terbaik, Foodies Wajib Download
DU Battery Saver merupakan aplikasi penghemat baterai dengan jumlah unduhan yang cukup fantantis dan mencatatkan 7,6 juta ulasan bintang 5 di Play Store. Sama seperti CLEANit, DU Battery Saver harus dihindari karena apa yang diiklankan berbeda dengan apa yang pengguna dapat. DU Battery Saver tidak benar-benar memiliki kemampuan untuk mengisi daya perangkat lebih cepat.
Tidak hanya itu saja, bersama dengan ES File Explorer, DU Battery Saver juga dibuang dari Play Store karena termasuk ke dalam aplikasi yang terlibat dalam skandal penipuan klik. Kendati demikian, aplikasi masih beredar bebas di beragam situs download APK di internet. Sejauh ini sendiri, belum ada aplikasi yang benar-benar bisa membantu sebuah perangkat untuk mengisi daya lebih cepat.
Dolphin Web Browser merupakan salah satu aplikasi browser yang bebas iklan, mendukung Flash dan mampu menampilkan video dengan HTML5. Ini telah diunduh sebanyak 50 juta kali di Play Store, namun kamu berhenti jika ingin menggunakan browser ini. Mimpi buruk browser ini hadir dari cara kerja pelacakan yang digunakan.
Parahnya lagi, dalam mode incognito yang seharusnya aman, Dolphin menyimpan data dari situs yang dikunjungi ke dalam HP. Lalu, sejumlah pengguna juga menemukan bahwa ketika menggunakan VPN, Dolphin mengungkapkan alamat dari ISP yang mereka gunakan. Untuk lebih amannya, ada baiknya untuk menggunakan Chrome, Firefox atau DuckDuckGo.
Fildo merupakan aplikasi pemutar musik yang kemudian ketahuan bahwa itu adalah aplikasi download musik ilegal. Fildo menggunakan trik backdoor API untuk membuat pengguna dapat mengunduh lagu apa pun yang diinginkan, langsung dari server Netease – perusahaan yang telah berhubungan lama dengan mereka.
Fildo sendiri kini telah berubah menjadi aplikasi manajemen musik, dengan Netease telah menambal lubang itu. Namun, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, disarankan untuk menggunakan aplikasi pemutar musik yang lebih jelas seperti Spotify, atau Cloud Player untuk aplikasi manajemen musik.
Dari semua aplikasi di daftar ini, Clean Master mungkin jadi yang namanya paling tidak asing. Ini telah diunduh oleh 600 juta pengguna dan mendapatkan 26 juta ulasan bintang 5 sebelum akhirnya dihapus dari Play Store pada tahun 2019. Namun sekali lagi, APK dari aplikasi ini masih berkeliaran di internet.
Clean Master dibuat oleh Cheetah Mobile – perusahaan yang dikenal gemar memuat banyak iklan dan bloatware di aplikasi mereka. Di samping itu, Cheetah Mobile juga diketahui mulai mengunggah data pengguna ke server mereka sendiri, sebagaimana temuan dari salah satu pengguna Google Plus. Terakhir, aplikasi ini sudah tidak begitu penting, karena Android sudah mulai memiliki “clean master” mereka sendiri.
Demikian tadi ulasan mengenai beberapa aplikasi populer di Android yang wajib kamu hindari. Beberapa aplikasi di atas masih tersedia di Play Store, namun sangat direkomendasikan untuk tidak menginstal-nya. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 7 Aplikasi Cari Jodoh Terbaik, yang Jomblo yuk Merapat!
7 Aplikasi Populer Android Ini Wajib Kamu Hindari, Bahaya – IDN Times
by
Tags:
Leave a Reply