Korban Penganiayaan Anak di Wakatobi Tak Sadarkan Diri, 7 … – BUMISULTRA

BUMISULTRA

WAKATOBI – Bunga (13) warga desa Mola Samaturu kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi tak sadarkan diri usai mengalami kekerasan fisik pada Kamis ( 05/10/2023) dini hari sekitar pukul 04.00 Wita.

Korban di ketahui keluarga usai mendapat informasi dari kepala desa setempat sembari dilarikan di rumah sakit umum daerah (RSUD).

Adalah La Huri, ayah dari Bunga yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan itu akhirnya tak lagi melaut, ia bergegas menuju ruang gawat darurat tempat anaknya terbaring tak lagi mampu berucap 1 katapun. Sesampainya disana melihat anaknya telah ditangani intensif.

Sesuai penuturannya, Bunga yang putus sekolah kelas 3 sekolah dasar itu awalnya keluar rumah pada Rabu (04/10/2023) malam sekitar pukul 20.00 wita. Kendati tak izin, biasanya bersangkutan selalu nongkrong bersama rekan-rekannya di jembatan pelangi, tak jauh dari kediaman korban sehingga tak menaruh curiga bakal mendapat aksi persekusi.

Video persekusi/penganiayaan lalu viral di Medsos, diduga adalah keluarga korban diantaranya akun FB Eslan Pemberontak, sekaligus meminta agar warga di Mola Raya mendampingi keluarga korban melaporkan ke pihak berwajib.

Alhasil,jajaran Polsek Wangsel dipimpin Kapolsek IPDA Hadi Purnama bersama 4 anggotanya memimpin langsung upaya penangkapan terduga pelaku, 4 orang diantaranya berhasil diamankan dan 3 orang sempat melarikan diri akhirnya menyerahkan diri.

“Saat kami ke lokasi, mereka berkumpul satu tempat sehingga sulit dilakukan upaya penangkapan karena sebagian melarikan diri”, sebutnya.

Terungkap dari 7 orang terduga pelaku masing-masing punya perannya, ada yang memukul dan mengambil video. “Untuk inisial masing-masing kami sementara minta keterangan”, tutupnya. (*)


WAKATOBI – Bunga (13) warga desa Mola Samaturu kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi tak sadarkan diri usai mengalami kekerasan fisik pada Kamis ( 05/10/2023) dini hari sekitar pukul 04.00 Wita.
Korban di ketahui keluarga usai mendapat informasi dari kepala desa setempat sembari dilarikan di rumah sakit umum daerah (RSUD).
Adalah La Huri, ayah dari Bunga yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan itu akhirnya tak lagi melaut, ia bergegas menuju ruang gawat darurat tempat anaknya terbaring tak lagi mampu berucap 1 katapun. Sesampainya disana melihat anaknya telah ditangani intensif.
Sesuai penuturannya, Bunga yang putus sekolah kelas 3 sekolah dasar itu awalnya keluar rumah pada Rabu (04/10/2023) malam sekitar pukul 20.00 wita. Kendati tak izin, biasanya bersangkutan selalu nongkrong bersama rekan-rekannya di jembatan pelangi, tak jauh dari kediaman korban sehingga tak menaruh curiga bakal mendapat aksi persekusi.
Video persekusi/penganiayaan lalu viral di Medsos, diduga adalah keluarga korban diantaranya akun FB Eslan Pemberontak, sekaligus meminta agar warga di Mola Raya mendampingi keluarga korban melaporkan ke pihak berwajib.
Alhasil,jajaran Polsek Wangsel dipimpin Kapolsek IPDA Hadi Purnama bersama 4 anggotanya memimpin langsung upaya penangkapan terduga pelaku, 4 orang diantaranya berhasil diamankan dan 3 orang sempat melarikan diri akhirnya menyerahkan diri.
“Saat kami ke lokasi, mereka berkumpul satu tempat sehingga sulit dilakukan upaya penangkapan karena sebagian melarikan diri”, sebutnya.
Terungkap dari 7 orang terduga pelaku masing-masing punya perannya, ada yang memukul dan mengambil video. “Untuk inisial masing-masing kami sementara minta keterangan”, tutupnya. (*)
1197 | VIEWS
520 | VIEWS
499 | VIEWS
288 | VIEWS
250 | VIEWS
Jl.Sao Sao No.6
Kendari – Sulawesi Tenggara
Tlp : 087841259854
E-mail : redaksi@bumisultra.com
Penerbit : PT. Media Issa Utama
Kemenkumham No:AHU-0017565.AH.01.01.Tahun 2019
Cerdas Berkualitas https://bumisultra.com

source


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *