Aceh Barat, Berita Merdeka Online – Pihak manajemen rumah sakit mengklarifikasi tudingan terhadap pihak manajemen Rumah Sakit Umum (RSUD), Cut Nyak Dhien Meulaboh atas dugaan penyimpangan, sehingga terjadi kerugian negara hingga Rp 1,6 miliar oleh salah satu LSM dinilai kurang mendasar.
Pasalnya, berdasarkan dari LHP Inspektorat terhadap temuan tidak tepat sasaran pada pegawai instalasi JKN Rp 70,161,691, juga temuan Bersifat administrasi dikarenakan penggabungan antara klaim pending dan klaim regular pada bulan berjalan dengan nilai Rp 1,4 miliar.
Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, dr Ilum Anam kepada Beritamerdekaonline.com Rabu (18/10/2023) menjelaskan, berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Rp 1,502,696,667,16 adalah temuan bersifat administrasi berdasarkan Penjelasan hasil Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Temuan pada BLUD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Berdasarkan LHP Inspektorat Kabupaten Aceh Barat Nomor : 700/18/LHAKh-INS/2023, Tanggal 28 April 2023.
Sementara yang menjadi temuan keuangan sekitar Rp 64 juta dan sesuai dengan rekomendasi dari Inspektorat telah dilakukan tindak lanjut berupa penyetoran kembali ke rekening pendapatan rumah sakit yang bukti setorannya telah disampaikan ke Inspektorat dan hanya sisa Rp 1.800.000 saja yang belum disetor.
“Untuk temuan yang bersifat administratif kami masih berusaha untuk mengkaji kembali dengan berkoordinasi bersama Inspektorat tentang tata kelola tindak lanjut dan mekanismenya,” ungkap dr Ilum Anam.
Disebutkan, selama ini pihaknya sudah melakukan perhitungan sesuai dengan Perbup yang mengatur mekanisme perhitungan jasa pelayanan dan setelah dilakukan audit oleh Inspektorat ditemukan bahwa Perpu tersebut sudah terlalu lama tidak direvisi sehingga rujukannya sudah tidak up to date lagi dengan regulasi yang berlaku saat ini.
“Maka dari itu perlu dilakukan revisi dan harmonisasi kembali terhadap peraturan yang mengatur mekanisme perhitungan jasa pelayanan,” ujarnya.
Ilum Anam menegaskan, bahwa rumah sakit ini merupakan wadah pelayanan kesehatan terhadap Masyarakat , Kesejahteraan Kesehatan bagi masyarakat dan kemudahan dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan adalah visi dan misi utamanya.
Dikatakannya, bahwa disaat yang bersamaan rumah sakit harus bekerja keras menghadapi audit BPKP dan akreditasi yang didepan mata dengan harapan pembenahan dan kemajuan dapat segera dicapai.
“Kami bersikap kooperatif pada pemeriksa keuangan Negara jika ada indikasi salah selama ini kami kelola dan mohon dukungan juga kepada semua pihak untuk upaya pembenahan rumah sakit kita di Aceh Barat ini, supaya semakin membaik kedepan. (Almanudar)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.
Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Tepis Dugaan Kerugian … – berita merdeka online
by
Tags:
Leave a Reply